Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita banyak
menjumpai seseorang yang memiliki sifat pesimis dan seseorang yang memiliki
sifat optimis. Namun biasanya kebanyakan mayoritas orang memiliki sifat pesimis
yang berlebihan. Hal tersebut menyebabkan kebanyakan orang akan menyerah dengan
keadaan sebelum mereka mencoba menghadapi hal yang sedang mereka alami.
Orang yang pesimis akan selalu cenderung membunuh sikap “hero” yang ada dalam dirinya sebelum bertanding.
Banyak dari orang yang memiliki sifat pesimis tidak mempunyai gairah hidup dan
tujuan hidup yang jelas. Mereka tidak akan pernah dapat memandang matahari
karena mereka sendiri takut dengan cahayanya yang dapat membutakan mata.
Mereka cenderung selalu berada dalam ketakutan dan tidak
ingin mengambil resiko. Padahal mereka sendiri belum mengetahui apa yang akan
terjadi jika mereka mencoba melakukan sesuatu yang mereka takutkan. Banyak hal
yang melatar belakangi sifat pesimis timbul dari dalam diri seseorang, salah
satunya yaitu kurangnya rasa percaya diri dan trauma akan kegagalan yang pernah
dialami diamasa lalu.
Orang yang membesarkan sifat pesimis didalam dirinya
tidak akan pernah berani menatap kedepan karena keraguannya pada dirinya
sendiri lebih besar dibandingkan rasa kepercayaan dirinya. Kegagalan yang
terjadi dimasa lalu juga dapat membuat seseorang menjadi pesimis dalam
menghadapi hal-hal yang sama kedepannya.
Orang yang optimis akan
memiliki rasa percaya diri yang lebih dibandingkan orang yang selalu
pesimis. Seseorang yang selalu bersifat optimis cenderung selalu yakin akan
masa depannya. Orang yang memiliki
berfikiran positif dalam dirinya akan
melihat bahwa inti dari sebuah kehidupan
terletak pada 10% fakta dan 90% bagaimana menghadapi fakta-fakta tersebut. Sebaliknya orang yang berfikiran
negatif akan melihat kegagalan adalah salah satu hal yang wajar dalam kehidupan
, sebagai fakta 10% jika persiapannya lebih bagus, dan kegagalan dianggap
karena terjadi ketidak adilan (menyalahkan keadaan) dan akan beranggapan bahwa
jika mencoba kembali akan tetap saja dengan hasil yang sama (pasrah), sebagai
sikap dari penanganan fakta-fakta tersebut 90%.
Henry
Truman mengatakan bahwa “A pessimist is
one who makes difficulties if his opportunities and an optimist is one who makes opportunities of his difficulties.”
(Orang yang pesimis adalah orang yang membuat kesulitan pada kesempatan yang
dia peroleh, sementara orang yang optimis adalah orang yang membuat kesempatan
dalam kesulitan yang dihadapi).
Orang yang selalu memiliki sikap pesimis akan menutup
mata jika melihat cahaya dalam kegelapan sedangkan orang yang optimis akan
membuka matanya dan menerangi kegelapan tersebut dengan cahaya yang dilihatnya.
Seperti halnya dengan ikan yang berada dalam lautan, meskipun ikan tersebut
asin dilautan tetapi pada saat dimakan daging dari ikan tersebut akan tetap
tawar. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap pesimis yang selalu menghantui diri
seseorang, bukan berarti anda harus menyerah dan membiarkan sikap pesimis itu
berkembang, melainkan cobalah untuk membunuh sifat pesimis tersebut dengan
sifat optimis, dengan cara meningkatkan rasa percaya diri dan belajar dari
kegagalan karena sesungguhnya guru yang terbaik dalam kehidupan adalah
pengalaman.
Belum ada tanggapan untuk "PESIMIS VS OPTIMIS"
Post a Comment